Ciri-ciri Bahasa Jurnalistik
Kata jurnalistik yang
dalam bahasa inggris disebut journalistics, secara umum sebagai sesuatu yang
bersifat kewartawanan atau berkarakter kejurnalistikan. Dalam pengertian yang
luas, jurnalistik dipandang sebagai aktivitas menemukan, kegiatan untk mengelolah
dan kegiatan dalam menyebarkan informasi atau berita kepada khalayak banyak
melalui media. Dalam ilmu pengetahuan, jurnalistik sesungguhnya merupakan
sub-bidangnya ilmu komunikasi, yaitu menyangkut segala macam aktivitas olah
informasi, olah bahan atau materi, untk keperlan informasi dan selanjutnya akan
dipublikasikan ke khalayak umum.
Baca Juga : Manfaat Menguasai Photoshop Bagi Kehidupan kita
Penulisan sebuah berita
harus sangat serius menegaskan, harus memahami dan memerantikan segala
seluk-beluk pemakaian bahasa dan juga kosa kata yang sebaik-baiknya. Tanpa
adanya hal tersebut, bhasa dari media masa cetak akan hambar dan tidak
berwibawa dan akan menjadi 5berantakan.
Secara umum, bahasa
dalam ragam jurnalistik untuk bahasa pers harus memerhatikan ciri-ciri yang
mendasar. Seorang jurnalis atau calon jurnalis, mesti memahami kelima ciri
bahasa dalam ragam jurnalistik sebagai berikut :
1. - Komunikatif
Bahasa
jurnalis harus lugas, sederhana, menarik sifatnya, dan tepat. Bahasa yang
komunikatif, bahasa yang tidak mudah menimbulkan salah paham, bahasa yang mudah
dimengerti, bahsa yang digemari oleh masa dan bahasa yang tidak berbelit-belit.
2. - Spesifik
Bentuk
kebahasaan yang sederhana, mudah dimengerti oleh orang banyak, dan mudah di
mengerti oleh orang awam. Kata-kata yang muncul mesti spesifik sifatnya dan
denotative maknanya, sehingga tidak dimungkinakan terjadi tafsir makna yang
ganda.
3. - Hemat kata
Bentuk
kebahasaan dalam bahasa jurnalistik sedapat mungkin berciri minim karakter kata
atau sedikit jumlah hurufnya.
4. - Jelas makna
Kata
yang bermakna denotative (kata-kata yang mengandug makna yang sebenarnya),
bukan kata yang bermakna konotatif (kata-kata yang maknanya tidak langsung,
kata yang bermakna kiasan). Penghalusan bentuk kebahasan (eufemisme), justru
dipandang pemborosan kata di dalam bahasa jurnalistik.
5. - Tidak mubazir dan tidak klise
Kata
mubazir menunjuk pada kata yang sebenarnya dapat dihilangkan dari kalimat yang
menjadi wabahnya dan peniadaan kata-kata tidak akan mengubah arti dan maknanya.
Menjadi
seorang jurnalis tidaklah sembarangan dalam menjalankan tugas. Menyusun kata
yang sedemikian mungkin dan membuat pembaca mengerti apa isi informasi
membutuhkan kecermatan tinggi dan tidak membuat informasi tersebut palsu. Maka
dari itu kita sebagai generasi muda dan mahasiswa yang ingin menjadi seorang
jurnalis harus mempelajarinya. Mari kita bersama-sama belajar dalam dunia
jurnalis ini !
Tidak ada komentar: