Header Ads

Bapak Komunikasi "Muhammad Alwi Dahlan"

 

(Foto Muhammad Alwi Dahlan)

    
                                                
Himakomstc - Prof. Muhammad Alwi Dahlan yang dikenal seagai bapak ilmu komunikasi lahir di Padang,Sumatera barat pada 15 Mei 1933. Muhammad alwi dahlan sempat masuk ke fakultas ekonomi UI Jakarta tahun 1958 dan pada akhirnya pindah ke American University Pada tahun 1961 dan menyelesaikan pendidikan sarjananya. pada tahun 1962 beliau mengambil gelar Master of Arts dalam bidang ilmu komunikasi di Universitas Stanford dan ia meraih gelar doctor di Universitas Illinois, Amerika Serikat.

Beliau merupakan tokoh komunikasi pertama yang membawa kajian ilmu komunikasi dari negara barat dan dikembangkan di Indonesia.

Baca Juga : 7 PROSPEK KERJA ILMU KOMUNIKASI

Ketertarikan beliau pada Ilmu Komunikasi diawali dengan kegemaran beliau membuat sastra serta aktif berorganisasi saat duduk di sekolah. Saat beliau kuliah di Amerika, beliau mengambil kuliah mengenai Ilmu Komunikasi . Beliau melihat bahwa masyarakat di Indonesia belum mengenal Ilmu Komunikasi, padahal Ilmu Komunikasi merupakan ilmu sosial yang perlu dipelajari dan memiliki cakupan yang luas. Setelah lulus dan kembali ke Indonesia, beliau tertarik untuk memperkenalkan dan mengajarkan Ilmu Komunikasi yang sebelumnya tidak diketahui oleh masyarakat Indonesia melalui sastra, perguruan tinggi, organisasi, bahkan ke pemerintahan.

Muhammad Alwi dahlan pernah menjadi Ketua Umum Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI, 1983-1995), Ketua Umum Himpunan Indonesia untuk Pengembangan Ilmu-Ilmu Sosial (HIPIIS, 1984-1995), dan menjadi Anggota Dewan Kehormatan PWI (1984-1995).

(buku ditulis oleh Muhammad Alwi Dahlan)

Lihat Juga : Gempita goes to campus STISIPOL Candradimuka Palembang

Selain menjadi bapak ilmu komunikasi, Muhammad Alwi dahlan juga merupakan penulis buku yang sangat menginspirasi. Salah satu buku pertama nya yaitu “Membangun martabat manusia: peranan ilmu-ilmu sosial dalam pembangunan” yang terbit pada tahun 1992. Beliau juga pernah menulis sembilan skenario film, salah satunya "Tiga Dara". "Harimau Tjampa", film yang juga pernah ditulisnya sebagai skenario berdasarkan cerita asli Usmar Ismail memperoleh penghargaan Festival Film Indonesia I sebagai skenario film terbaik. Ia juga memperoleh penghargaan dari Festival Film Asia Pasifik untuk balada pengiring yang memakai teknik randai Minang untuk film "Tamu Agung". Kemudian, buku cerita anak-anak karangan Alwi "Pistol si Mancil" terbitan Balai Pustaka juga pernah dibuat film berjudul "Jenderal Kancil".

Hingga ini nama beliau masih sangat  dikenal apalagi di dunia ilmu komunikasi, karena dari latar belakang, perjalanan pendidikan dan pengalaman nya sangat-sangat luar biasa yang dapat memotivasi kaum-kaum muda Indonesia.


Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.